Penilaian proyek

Penilaian proyek -merupakan penilaian menyeluruh tentang kemampuan siswa melalui tugas yang mengandung investigasi dan harus terselesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian ini bermanfaat untuk menilai keterampilan menyelidiki secara umum, pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dalam suatu penyelidikan serta menilai kemampuan menginformasikan subjek secara jelas. Ridwan Efendi (2012) mengemukakan bahwa penilaian proyek merupakan penilaian untuk mendapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara kontekstual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman mata pelajaran tertentu.

Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional mengembangkan teknik penilaian proyek untuk menilai pembelajaran berbasis proyek. Penilaian ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:

1)) Kemampuan Pengelolaan

Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

2)) Relevansi

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

3)) Keaslian

Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

Ada dua tipe dalam penilaian proyek yang menekankan pada proses serta penilaian proyek yang menekankan pada produk.

1)) Langkah penilaian proyek yang berfokus pada proses

a)) Merencanakan penilaian

  • Melihat kesesuaiannya dengan kompetensi yang dituntut kurikulum, misalnya kerja ilmiah, berpikir dan bekerja sistematis, menggunakan alat sains serta mengumpulkan data
  • Dapat dikelola, artinya topik tidak terlalu luas maupun terlalu sempit serta mempertimbangkan tingkat kesulitan proyek

b)) Merancang spesifikasi proyek yang berfokus pada proses

  • Memilih topik (siswa diberi kebebasan menentukan masalahnya)
  • Memetakan area yang akan dicakup

c)) Melaksanakan pencatatan kegiatan secara mandiri oleh siswa

d)) Siswa membuat laporan hasil kegiatan

2)) Langkah penilaian proyek yang berfokus pada produk

Memiliki kesamaan langkah dengan langkah penilaian proyek berfokus pada proses, hanya terdapat perbedaan pada spesifikasi proyek yaitu proyek yang menghasilkan produk selain dalam bentuk laporan dan produk dapat dipresentasikan. Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.

  1. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal yang meliputi penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
  2. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan produk.

Penilaian dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.

[wpspoiler name=”Buka refference” ]Refference:

Ridwan Efendi. (2012). Penilaian Proyek. Bandung: FPMIPA UPI.[/wpspoiler]