Validitas Konstruk-Menurut Widoyoko (2009: 131) sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran atau mengukur sesuatu sesuai dengan definisi yang digunakan.
Sama halnya dengan pendapat Sudjana (1991: 14) yang mengatakan bahwa construct validity merupakan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian – pengertian yang terkandung dalam materi yang diukur.
Lebih lanjut dijelaskan Arikunto (2006: 65), Validitas konstruk menunjuk kondisi instrumen yang disusun berdasarkan konstrak–aspek kejiwaan–yang seharusnya dievaluasi. Butir-butir soal tersebut dapat mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
Purwanto (1992: 138) menambahkan, untuk menentukan adanya construct validity, hasil-hasil tes itu disesuaikan dengan tujuan atau ciri-ciri tingkah laku (domein) yang hendak diukur.
Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori, yaitu yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Definisi atau konsep yang diukur berasal dari teori yang digunakan (Widoyoko, 2009: 131).
Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu maka selajutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang.
Sukardi (2011: 34) menambahkan bahwa proses melakukan validasi konstruk dapat dilakukan dengan cara melibatkan hipotesis testing yang dideduksi dari teori yang menyangkut dengan konstruk yang relevan.
Contoh validitas konstruksi menurut Uno (2010: 7) yaitu: contoh dari kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang terdapat dalam kurikulum.
[wpspoiler name=”Buka refference” ]Refference:
Arikunto, S. (2009). Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara
Purwanto, M. N. (1992). Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung
Sudjana, N. (1991). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Rosdakarya: Bandung
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, B. H. (2010). Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian. Jakarta: Delima Press.
Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar[/wpspoiler]