Prinsip Penilaian Portofolio-Arifin (2011: 202-203) menyatakan bahwa terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio disekolah, yaitu:
- Saling mempercayai artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Mereka harus sama-sama saling percaya dan saling membutuhkan, saling membantu, terbuka, jujur, dan adil sehingga dapat membangun suasana penilaian yang lebih kondusif.
- Kerahasiaan artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik yang mempunyai kelemahan tidak merasa dipermalukan.
- Milik bersama artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik karena itu harus dijaga bersama, baik penyimpangannya maupun penempatannya.
- Kepuasan artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru, orang tua maupun peserta didik.
- Kesesuaian artinya adokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang diharapkan.
Selain prinsip diatas, Surapranata & Hatta (2006:77-80) menambahkan ketiga prinsip yang lainnya yaitu:
- Penciptaan budaya mengajar artinya bahwa penilaian portofolio dapat dilakukan apabila pengajarannya juga dengan pendekatan portofolio. Penilaian portofolio akan efektif jika pengajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan nyata yang menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, sekap, dan keterampilan pada taraf yang lebih tinggi.
- Refleksi bersama artinya memberikan kesempatan untuk melakukan refleksi bersama-sama, dimana peserta didik dapat merefleksikan tentang proses berfikir mereka sendiri, tentang kemampuan pemahaman mereka sendiri, pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, dan mengamati pemahaman mereka tentang kompetensi dasar dan indikator yang telah mereka peroleh.
- Proses dan hasil artinya proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian peserta didik mengenai sikap dalam belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pelajara, dan sebagainya. Aspek lain dari penilaian portofolio dalah penilaian hasil, ayng menilai hasil akhir suatu tugas yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, penilaian portofolio tidak sekedar menilai hasi akhir pembelajaran, melainkan juga perlu memberikan penilaian terhadap proses belajar.
[wpspoiler name=”Buka refference” ]Refference:
Zainal Arifin. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya
Sumarna, S & Muhammad, H. (2004). Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.[/wpspoiler]