Budi daya jamur tiram Pleurotus ostreatus -Jamur tiram adalah jamur yang berbentuk seperti cangkang tiram. Jamur ini masuk dalam kelompok Basidiomycota (jamur yang hifanya bersekat). Jamur tiram bermanfaat sebagai anti kolesterol, anti oksidan dan anti tumor.
Awalnya jamur ini banyak ditemukan menempel di pohon-pohon di hutan. Karena semakin banyaknya permintaan masyarakat yang mencari dan mengkonsumsi jamur ini maka muncul inisiatif untuk membudi dayakan jamur tiram.
Adapun langkah-langkah dalam budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:
- Menyediakan tempat/bangunan untuk budi daya yang dikenal dengan sebutan kumbung atau tempat menumbuhkan jamur. Tempat disesuaikan dengan lahan dan banyaknya jamur yang mau dibudidayakan (biasanya berukuran 7×10 meter).Kumbung biasanya terbuat dari gedhek/sulaman bambu untuk menghindarkan jamur dari pancaran sinar matahari secara langsung dan hujan. Di dalam kumbung dibuat rak-rak jamur yang terbuat dari kayu/bambu. Rak digunakan untuk meletakkan baklok jamur.
- Membuat bibit jamur tiram (Bibit F1). Pembibitan dimulai dengan meramu kultur/biakan murni menggunakan media agar-agar. Media ini dikenal dengan Potato Dextro Agar atau PDA. Berikut langkah-langkah membuat media PDA;
- Siapkan kentang, lalu bersihkan permukaan kentang dan iris berbentuk dadu
- Masukkan irisan kentang ke paci berisi air suling lalu rebus kentang hingga lunak dan air menjadi kekuningan
- Angkat panci dari kompor lalu tuangkan air ke gelas ukur.
- Tuangkan air rebusan kentang ke Erlenmeyer, lalu masukan agar-agar dan gula, lalu aduk hingga tercampur sempurna.
- Masukkan media PDA ke dalam tabung reaksi hingga 2,5 cm dari dasar tabung, lalu tutup dengan kapas.
- Sterilkan media PDA dengan cara masukkan ke autoklaf selama 20 sampai 30 menit pada suhu 1210 C dan tekanan 1,1 atm/ 15 psi.
- Angkat tabung reaksi dari autoklaf, lalu letakkan dalam posisi miring agar permukaan PDA lebih luas.
- Diamkan media hingga kering dan membeku
- Setelah media PDA jadi langkah selanjutnya adalah melakukan isolasi.
- Isolasi adalah pengambilan bagian tertentu dari induk jamur untuk dibiakkan dalam media PDA sampai menjadi misselium jamur.
Berikut tahapan melakukan isolasi :
- Sterilkan tangan dan peralatan yang akan digunakan dengan larutan alcohol 70 %. Sterilkan juga alat yang terbuat dari logam dengan dipanaskan pada api Bunsen selama 2 menit.
- Semprotkan larutan alcohol pada bagian induk jamur yang akan dijadikan eksplan.
- Lalu sayat bagian ketiak tudung jamur kira-kira berukuran 3-4 ml2 dengan menggunakan pisau isolasi. Ambil bagian tersebut dengan pinset
- Masukkan eksplan ke dalam media PDA. Lalu tutup kembali mulut tabung dengan kapas untuk menghindari kontaminasi.
- Simpan media PDA ynag telah diinokulasikan di dalam incubator selama 2/3 hari atau hingga media diselimuti misselium jamur berwarna putih.
- Setelah bibit F1 jadi. Maka langkah selanjutnya membuat biakan induk/F2. Berikut cara membuat biakan induk:
- Tuangkan milet ke dalam baskom atau wadah besar. Masukkan air secukupnya
- Campurkan semua bahan dalam satu wadah (gula dan air).
- Lalu diamkan selama 1 hari agar milet berkembang sempurna
- Lalu masukkan bahan tersebut kedalam botol transparan.
- Padatkan media hingga mengisi 2/3 botol, lalu tutup mulut botol dengan kapas
- Sterilkan kedalam autoklaf dengan suhu 1210 C, tekanan 1,1 atm selama 1 jam
- Siapkan bibit F1 yang telah diselimuti misselium secara rata dan media F2 yang telah disterilkan
- Panaskan alat-alat yang akan digunakan dengan api bunsen selama beberapa menit.
- Semprotkan larutan alcohol pada mulut tabung reaksi bibit F1, lalu buka kapas penutupnya. Masukkan bibit jamur F1 ke media F2.
- Panaskan kapas penutup pada api Bunsen lalu tutupkan ke mulut botol tersebut
- Simpan media ke dalam incubator atau ruangan khusus yang telah disterilkan agar misselium tumbuh secara merata
- Membuat media baklok (media F3). Berikut tahapan membuat baklok
- Siapkan media serbuk gergaji dan bekatul sesuai takaran, campurkan bahan tersebut secara merata.
- Ayak media kapur sebelum digunakan agar diperoleh butiran kapur dengan ukuran seragam.
- Campurkan kapur dengan media sebelumnya hingga merata.
- Sambil diaduk, siramkan air secara perlahan. Pastikan kelembapan campuran tersebut cukup.
- Saring media dengan menggunakan ayakan berukuran 5 mm.
- Masukkan media kedalam plastik bening tahan panas hingga mencapai setengah tinggi plastic. Tekan-tekan media menggunakan kayu/botol.
- Tutup bagian ujung plastic dengan menggunakan ring plastic atau bamboo. Lalu lipat bagian atas plastic tersisa dengan karet.
- Sterilkan media di dalam sterilisator chamber selama 4-6 jam pada suhu 1100C dengan tekanan 2 atm.
- Diamkan baklok jamur selama 1 hari sebelum dipindahkan media inokulasi.
- Baklok yang sudah jadi kemudian diinokulasikan dengan misselium yang ada di media F2. Berikut tahapannya:
- Semprotkan larutan alcohol ke tangan dan alat yang akan digunakan
- Buka tutup baklok, lalu tuangkan media F2 ke baklok.
- Tutup kembali bagian atas baklok dengan menggunakan kapas.
- Pindahkan baklok yang telah diinokulasikan misselium ke dalam ruang inkubasi. Atur suhu ruangan 26-280
- Biarkan proses ini berlangsung hingga baklok dipenuhi misselium warna putih. Jika gagal prosesnya harus dimulai dari awal lagi.
- Baklok yang sudah dinokulasikan misselium disimpan diruang inkubasi (Ruang pertumbuhan misselium) selama 26-280 letakkan baklok dengan cara didirikan atau direbahkan. Biarkan baklok sampai misselium merata kira-kira sampai 1 bulan.
- Lalu dipindahkan ke ruangan produksi dengan suhu lembab (butuh air). Ditunggu 5/6 minggu kemudian sudah bisa dipanen. 1 baklok bisa 6-8 kali panen. 1 baklok menghasilkan ½ kg jamur.
- Cara memanen. Petik jamur dibagian pangkalnya, lalu masukkan ke ranjang dan bersihkan jamur dengan memotong akar semunya.
- Selamat mencoba
Budi daya jamur tiram Pleurotus ostreatus
[wpspoiler name=”Buka Sumber” ]Sumber : Agromedia Pustaka[/wpspoiler]