Pentingnya Imunisasi Polio Pada Balita –Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio akan diadakan serentak mulai tanggal 8-15 Maret 2016 di seluruh pelosok Indonesia oleh Kementerian Kesehatan. Program ini dilaksanakan guna peningkatan cakupan imunisasi dan mewujudkan masyarakat dunia bebas polio 2020. Mengingat pentingnya dan agar program PIN ini tersampaikan ke daerah-daerah, Pemerintah gencar melakukan sosialisasi melalui televisi, radio, media masa, dan spanduk-spanduk di jalanan.
Sebenarnya apakah virus polio itu? Mengapa perlu dilakukan imunisasi polio? Dan siapa saja yang wajib di imunisasi? Jawaban atas pertanyan ini penting diketahui masyarakat agar terdorong untuk mensukseskan PIN polio 2016.
Menurut WHO, polio adalah penyakit menular yang disebakan oleh virus yang menyerang sistem syaraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan total (paralisis). Virus ini ditularkan dari orang ke orang melalui makanan, minuman dan lingkungan dari paparan feses dan ludah penderita. Virus ini memperbanyak diri di usus dan menyebar ke aliran darah. Gejala yang timbul akibat virus ini adalah demam, mudah capek, sakit kepala, muntah-muntah, nyeri pada leher dan lengan.
WHO mencatat 1 dari 200 kasus orang menderita kelumpuhan yang tidak bisa disembuhkan. Sebanyak 5 sampai 10% kelumpuhan menyebabkan kematian ketika otot-otot pernafasannya terhenti. Secara historis, Kasus polio berkurang hingga 99% sejak tahun 1988, dari awalnya terhitung 350.000 kasus turun menjadi 359 pada tahun 2014. Berkurangnya penyakit ini adalah hasil dari usaha masyarakat dunia untuk membasmi penyakit tersebut.
Virus polio biasanya menyerang balita atau anak dibawah umur 5 tahun. Sampai sekarang belum ada obat untuk penyakit polio, yang ada upaya baru pencegahan. Pencegahan polio dilakukan dengan memberikan imunisasi vaksin polio yang diberikan secara berulang pada anak. Vaksinasi saat balita sangat membantu pencegahan polio di masa mendatang karena polio akan berbahaya jika diderita oleh orang dewasa.
Imunisasi vaksin polio akan meningkatkan kekebalan tubuh seseorang dari virus polio. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ada dua jenis vaksin polio, yaitu vaksin polio hidup yang diberikan melalui mulut (Oral Polio Vaccine/OPV) dan vaksin polio mati yang diberikan lewat suntikan (Injection Polio Vaccine/IPV). Di indonesia, upaya pemberian vaksin polio masih menggunakan jenis yang pertama yaitu Oral Polio Vaccine/OPV yang diberikan melalui mulut.
Pada sebagian besar negara termasuk Indonesia, usaha bersama telah diperluas kapasitasnya untuk mencegah virus polio dan penyakit menular lainnya dengan cara membangun pengawasan dan sistem imunisasi. Oleh karena bagi para orang tua hendaknya memberikan imunisasi polio pada balitanya dengan datang ke pos-pos PIN polio terdekat di daerahnya mulai tanggal 8-15 Maret 2016.