Mengenal Aedes aegypti sebagai vektor virus Dengue

Mengenal Aedes aegypti sebagai vektor  virus Dengue -Secara klasifikasi makhluk hidup, nyamuk Aedes aegypti termasuk hewan invertebrata  anggota kelas insecta atau serangga. Nyamuk ini disebut juga serangga holometabolous yaitu serangga yang mempunyai siklus hidup dengan bermetamorfosis secara sempurna dari  fase telur, larva, pupa sampai tahapan dewasa. Nyamuk aedes aegypti biasanya mempunyai masa hidup 2 minggu sampai 1 bulan.

Nyamuk Aedes aegypti mempunyai habitat di area yang tidak ada saluran airnya atau tempat yang hangat. Namun, Nyamuk ini membutuhkan tempat basah hanya untuk meletakkan telurnya.  Daerah yang mempunyai musim tropis dan subtropis adalah sasaran habitat nyamuk ini. Karena suhu yang hangat mempercepat siklus perkembang biakan telus Aedes aegypti.  Nyamuk jantan dan betina biasanya memakan nektar pada tanaman sebagai sumber energinya. Akan tetapi nyamus Aedes aegyti betina membutuhkan darah untuk memproduksi telur dan aktif pada siang hari. Secara garis besar, Aedes aegypti betina mempunyai 3 perilaku yaitu perilaku mencari darah, perilaku istirahat dan perilaku berkembang biak.

  1. Perilaku mencari darah

Mengapa nyamuk Aedes aegypti menghisap darah? Karena setelah kawin, nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur. Nyamuk betina menghisap darah setiap 2-3 hari sekali biasanya pada waktu pagi dan sore hari. Melalui perilaku menghisap darah ini, nyamuk Aedes aegypti betina dapat menularkan virus dengue yang berada di tubuhnya ke tubuh manusia.

  1. Perilaku istirahat

Setelah menghisap darah, nyamuk Aedes aegypti beristirahat selama 2-3 hari untuk mematangkan telur. Tempat istirahat yang disukai nyamuk betina ini adalah tempat lembab (kamar mandi, WC), baju yang digantung, kelambu, tirai, halaman rumah, pot dan lain-lain

  1. Perilaku berkembang biak

Nyamuk berkembang biak di tempat tempat yang lembab. Siklus perkembangbiakkan nyamuk Aedes aegypti ada empat fase, yaitu fase telur, fase larva, fase pupa dan fase nyamuk dewasa.

Tahapan pertama adalah Fase telur.  Setiap nyamuk Aedes agypti betina meghasilkan rata-rata 100 sampai 200 telur perfase.  Telur nyamuk ini berukuran kecil  kurang lebih 50 mikron, berwarna hitam, bentuknya oval, dinding luar telur nampak garis-garis seperti sarang lebah. Telur dapat berkembang dengan cepat di iklim hangat dan biasanya terletak di air tergenang atau permukaan yang basah, tong, vas bunga, botol, kaleng bekas, dan sebagainya .

Tahapan kedua adalah fase larva. Setelah 2 sampe seminggu telur nyamuk menetas menjadi larva. Cirinya larva ini memiliki kepala yang cukup besar serta thorax dan abdomen yang cukup jelas. Larva menggantungkan dirinya pada permukaan air untuk mendapatkan oksigen dari udara. Larva memakan mikroorganisme dan partikel lainnya yang ada di air. Siklus larva melakukan pergantian kulit sebanyak 4 kali dan berubah menjadi pupa setelah 7 hari.

Tahapan ketiga adalah fase pupa. Setelah 7 hari larva berubah menjadi pupa. Pupa dapat berpindah-pindah tempat dan menaggapi rangsangan. Pupa tidak perlu makan dan berubah menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2 hari.

Tahapan keempat adalah fase nyamuk dewasa.  Nyamuk dewasa muncul dengan cara menelan udara untuk memperluas ukuran perutnya, sehingga kepompong terbuka dan munculah kepala nyamuk sebelum terbang ke udara.