Efektifitas Model Pembelajaran IPA Terpadu – Jurnal penelitian yang akan dibahas kali ini adalah mengenenai model pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran IPA Terpadu. Judul dari jurnal tersebut yaitu “Efektivitas Dan Efisiensi Model Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Integrated Dalam Pembelajaran Tema Cahaya”
Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi model pembelajaran terpadu yang memang sudah dianjurkan pemerintah untuk diterapkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajaran. Berdasarkan wawancara dengan guru fisika SMP Negeri 1 Juwana, model pembelajaran yang selama ini dipakai adalah model pembelajaran terpisah. Pembelajaran secara terpisah tentunya membutuhkan waktu yang banyak untuk menyelesaikan materi. Proses pembelajaran seperti ini tentunya tidak akan membuat hasil belajar siswa optimal.
Model pembelajaran terpadu merupakan model pembelajaran yang mendekatkan pada dunia nyata. Pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan/mengkaitkan berbagai bidang studi dan diharapkan akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Model keterpaduan atau pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpah tindih di dalam beberapa bidang studi.
Tema yang diambil dalam penelitian ini adalah cahaya, yang merupakan gabungan dari materi tiga mata pelajaran, Materi fisika yaitu cahaya, materi biologi yaitu fotosintesis, dan materi geografi yaitu penyimpangan sosial.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Juwana, sebagai populasi adalah kelas VIII semester 2 yang berjumlah 5 kelas. Pengambilan sampel secaran teknik random sampling, diperoleh kelas VIIIA sebagai kelompok eksperimen (model integrated) dan kelas VIIID sebagai kelompok kontrol (pembelajaran terpisah). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran IPA terpadu tipe integrated. Hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa sebagai variabel terikat. Diakhir pembelajaran dilakukan dua model tes, yaitu untuk mengukur aspek kognitif siswa dan metode observasi digunakan untuk mengukur aspek afektif dan psikomotorik siswa. Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal fisika, 20 soal biologi, dan 20 soal geografi.
Hasil belajar kognitif terdiri dari lima aspek, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis. Hasil belajar afektif terdiri dari lima aspek, yaitu perhatian dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru, keaktifan dalam mengajukan pertanyaan kepada guru, menghargai pendapat orang lain, dan kejujuran. Hasil belajar psikomotorik dibagi menjadi dua, yaitu ketika siswa melakukan diskusi kelompok dan praktikum. Aspek yang dinilai saat diskusi kelompok yaitu ketepatan pelaksanaan tugas yang diberikan, melakukan dan menyimpulkan hasil diskusi, kerjasama dalam kelompok, dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan hasil diskusi. Aspek yang dinilai saat praktikum yaitu menyiapkan alat dan bahan praktikum, merangkai alat dan bahan praktikum, melakukan dan menyimpulkan hasil praktikum, kerjasama dalam kelompok, dan merapikan kembali alat dan bahan praktikum.
Ketuntasan klasikal kedua kelompok juga sudah dicapai, bahkan ketuntasannya lebih dari 90%. Efektivitas model pembelajaran IPA terpadu tipe integrated tidak berbeda secara signifikan dengan model pembelajaran IPA terpisah tetapi lebih efisien dalam waktu pembelajaran. Jadi, model terpadu layak diterapkan dalam pembelajaran dengan beberapa pembenahan.
Sekian review jurnal mengenai efektifitas model pembelajaran ipa terpadu, semoga dapat menambah pengetahuan sobat. Jangan lupa bagikan ya !