Deteksi penyebab demam berdarah -Seperti virus zika, virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah juga ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Dengue disebut sebagai demam patah tulang,karena menyebabkan rasa sakit pada otot dan tulang, pusing, sakit mata, muntah-muntah, bintik-bintik merah pada kulit dan kesulitan bernafas.
Menurut WHO, Virus dengue menyerang hampir 100 juta penduduk dunia dalam setahun dan 2,5 % diantaranya meninggal, meskipun pencegahan dan deteksi sedini mungkin dapat mengurangi 1% dampaknya.
Untuk mengangani terjadinya demam berdarah, perlu ada upaya untuk mendeteksi sedini mungkin ada tidaknya virus dengue dalam tubuh manusia.
Indikasi demam berdarah sering ditunjukkan dengan merasakan demam pada tubuh. Tetapi belum tentu demam yang diderita adalah efek dari demam berdarah (virus dengue).
Sampai sekarang masih sulit untuk membedakan mana orang yang menderita demam akibat virus dengue dan mana orang yang menderita demam akibat flavivirus yang lain seperti yellow fever (demam kuning), virus TBEV dan lai-lain.
Walaupun sudah ada tes diagonis virus di pasaran tetapi belum ada tes yang secara spesifik bisa memebedakan jenis flavivirus tersebut.
Jika dibutuhkan diagnosis yang detail, sample darah pasien harus dibawa ke laboratorium yang canggih untuk dianalisis. Ini tidak praktis dilakukan oleh setiap orang di negara berkembang apalagi biayanya yang dibutuhkan mahal.
Umumnya tes menggunakan antibody konvensional dijalankan sebagai berikut :
1. Dokter mengambil sampel darah pasien. Jika darah terinfeksi virus dengue, maka dalam darah terdapat antibody spesifik untuk melawan virus tersebut.
2. Dokter meletakkan darah pada plat yang sebelumnya sudah ditetesi antigen dengue yang dapat berikatan dengan antibody dengue.
3. Setelah reaksi terjadi, Jika pada plat ditemukan antibody, dokter mengasumsikan pasien ini terserang virus dengue. Pemahamannya begitu, meskipun ikatan antibody dan antigen seperti kerja kunci dan gembok, tetapi hampir selalu sisi antigen juga terikat dengan flavivirus yang lain. Jadi walaupun hasil tes positif teteapi belum bisa yakin mengatakan pasien terinfeksi virus dengue.
Dr. Sebastian (Head of the Working Group on Vaccine Technologies at the Fraunhofer Institute for Cell Therapy and Immunology IZI) telah sukses mengembangkan alat test yang pertama menggunakan sistem deteksi antibody untuk membedakan virus dengue dengan flavivirus yang lain.
Tes ini menggunakan antigen khusus yang sudah dimodifikasi dengan proses mutasi yaitu mengubah sisi aktif antigen tidak bisa mengikat flavivirus selain dengue.
Antigen sudah didesain khusus hanya bisa berikatan dengan antibodi dengue. Jadi tes ini bisa 100% membuktikan bahwa pasien terkena virus dengue atau tidak. Selain tes ini berkaitan dengan deteksi antibody, tes ini juga mudah dijalankan dengan perlengkapan yang sederhana.
Singkatnya, ini metode baru yang mudah diterapkan tanpa ada banyak biaya tambahan. Kedepannya penelitian ini akan dikembangkan lagi agar bisa mendeteksi sampai kepada tipe/strain virus dengue yang menginfkesi pasien.
Penemuan ini bisa menjadi solusi untuk medeteksi adanya virus dengue yang menyerang tubuh sedini mungkin. Sehingga pasien yang yang terserang virus dengue bisa ditangani lebih cepat dan segera mendapat pengobatan. Deteksi penyebab demam berdarah
[wpspoiler name=”Buka Sumber” ]Sumber : Fraunhofer-Gesellschaft. “Reliably detecting dengue fever.” ScienceDaily. ScienceDaily, 5 January 2016.[/wpspoiler]