Penilaian, Asesmen, dan Evaluasi-Penilaian dan asesmen sering dipertukarkan pemakainya, tetapi sebenarnya landasan filosofinya berbeda. Penilaian lebih menekankan pada hasil belajar, sedangkan asesmen pada proses dan hasil belajar, berpihak pada yang diakses serta ditujukan untuk mengembangkan potensi individu yang diakses. Selain itu asesmen biasanya lebih terkait pada pencapaian target kurikulum (Nuryani, 2004:1).
Evaluasi pembelajaran sains adalah sebagai prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi untuk mengetahui taraf pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang hasilnya akan digunakan untuk keperluan evaluasi (Bambang, 2012: 1).
Sesuai dengan Bambang (2014: 3-4) dalam perancangan program, perbaikan/penyempurnaan program bukan suatu hal yang tidak mungkin, terlebih suatu program yang dikenakan pada peserta didik dengan segala plus dan minusnya. Namun harus diingat yang diperbaiki adalah strategi/metode pembelajarannya karena kompetensi yang ditargetkan sudah fixed. Mengubah kompetensi dimungkinkan namun ke arah yang lebih tinggi jika memang peserta didik sangat potensial, namun menurunkan kompetensi sangat dipertanyakan. Oleh karena itu, rumusan kompetensi hendaknya disusun berdasarkan learning continuum yakni rentang kemampuan yang menggambarkan kompetensi dari yang sangat rendah sampai sangat tinggi sesuai dengan jenjang pendidikan.
[wpspoiler name=”Buka refference” ]Refference:
Bambang Subali. 2014. Evaluasi Pembelajaran (Proses Dan Produk. Makalah Workshop Evaluasi program Pembelajaran (Proses & Produk) bagi Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sabtu 23 Agustus 2014
Nuryani Y. Rustaman. 2004. Asesmen Pendidikan IPA. Diktat NTT04. Tidak diterbitkan[/wpspoiler]