a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dalam bahasa Latin yang berarti Medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, menyusun kembali informasi visual atau verbal. Melihat dari pengertian media yang telah diungkapkan hal apapun yang mengantarkan atau menjadi perantara dalam penyampaian materi pembelajaran masuk dalam kategori media pembelajaran (Arsyad, 2013: 3).
Seiring perkembangannya media dalam kegiatan belajar mengajar, sering pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan istilah seperti bahan pembelajaran, komunikasi pandang-dengar, alat peraga pandang, dan alat peraga media penjelas (Kustandi dan Sutjipto, 2011). Defenisi alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dan segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Dengan demikian, alat peraga lebih khusus dari media dan teknologi pembelajaran karena berfungsi hanya untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak (Arsyad, 2013: 9).
Berdasarkan beberapa sumber tentang media, ditemukan ciri-ciri umum tentang media pendidikan :
- Media pendidikan memiliki pengertian fisik berupa hardware (perangkat keras) sehingga benda tersebut dapat dilihat, diraba atau didengar oleh pancaindera
- Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dinamakan software (perangkat lunak) yang merupakan kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras untuk disampaikan
- Penekanan media pendidikan terdapat dalam visual dan audio
- Media pendidikan merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar baik dalam kelas ataupun di luar kelas
- Media pembelajaran digunakan sebagai alat komunikasi dan alat interaksi antara guru dan siswa
- Media pendidikan dapat digunakan secara masal atau perorangan
- Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu (Arsyad, 2013: 6).
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan obyek obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Menurut Hamdani (2011) media dapat di kelompokkan menjadi 3 jenis yaitu:
- Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra pengelihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk membantu menyampaikan isi materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapatkan diproyeksikan (non projected visual) dan media yang dapat diproyeksikan (project visual). Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual.
- Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat di dengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk media audio. Penggunaan media audio dalam pembelajaran pada umumnya untuk menyampaiakn materi pelajaran tentang mendengarkan
- Media audio visual
Sesuai dengan namanya media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa di sebut media pandang-dengar. Audio visual akan menjadikan penjayajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti oleh media dan guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar (Batubara, 2017).
Selanjutnya, Sanjaya (2010) mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu:
- Dilihat dari sifatnya, media dapat di bagi kedalam:
- Media auditif, yaitu media yang hanya dapat dio dengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara
- Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai bentuk bahan yang di cetak seperti media grafis
- Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya.
- Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat di bagi kedalam:
- Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi
- Media yang memliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
- Dilihat dari teknik atau cara pemakaiannya, media dapat di bagi kedalam:
- Media yang di proyeksikan seperti film slide, film strip, transparansi dan lain sebagainya
- Media yang tidak di proyeksikan seperti gamabar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya (Batubara, 2017).
c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran akan memiliki fungsi sebagai penghubung komunikasi yang terjadi antara guru dan murid. Penggunaan macam-macam media oleh guru bila dibungkus dengan metode yang tepat akan membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Levie dan lents (1982) dalam buku Cecep Kustandi (2011) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu:
- Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran
- Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar
- Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
- Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasi informasi dalam teks dan mengingatnya kembali
Tujuan media pembelajaran dirancang untuk memberikan gambar yang realistis dan pengalaman pengganti untuk mencapai pengalaman kurikulum. Media dianggap sebagai fasilitator yang paling efisien dalam mengatur pendidikan. Media ini bukanlah pengganti bagi guru. Namun, pemanfaatannya sebagai panggilan untuk pendekatan imajinatif oleh guru yang perlu terus siaga dalam memenuhi ide-ide dan teknik, sehingga membuat pelajaran yang disajikan dengan media pembelajaran terlihat berbeda dan dapat mencapai hasil yang efektif.
Adapun manfaat dari penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut:
- Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku
- Pembelajaran bisa lebih menarik
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan
- Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa
- Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik, spesifik, dan jelas
- Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimanapun atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu
- Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi (Arsyad, 2013: 25-27).
Referensi
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran (Cet XIII). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Batubara, Ridwanti. 2012. Fisiologi Serangga Hutan (Sistem Pencernaan Serangga). Digital library. Fakultas Pertania, Program Ilmu Kehutanan, Universitas Sumatera Utara
Kustandi, Cecep., Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia