Masalah Pembelajaran IPA Terpadu

Masalah Pembelajaran IPA Terpadu -Pembelajaran IPA Terpadu memiliki banyak keunggulan karena mampu melihat permasalahan dari berbagai sisi disiplin ilmu, namun pembelajaran tersebut masih terbilang sulit untuk dilakukan secara optimal. Banyak sekali penyebab utama sehingga pembelajaran kurang optimal, oleh karena itu perlu dikaji lebih lanjut. Jurnal ini akan membantu mengetahui berbagai faktor yang menyebabkan buruknya pembelajaran IPA terpadu.

Problems and Prospects of Teaching Integrated Science in Secondary Schools in Warri, Delta State, Nigeria

Latar Belakang

  • Tuntutan guru terhadap pemberian status profesional. Sebelumnya guru seperti pelarian ( Namine 2008).
  • Terjadi kelangkaan guru sesuai latar belakang pendidikan, pendidikan yang memadai, dan keterampilan khusus untuk mengajar yang efektif sangat penting dalam pembelajaran di kelas ( Okeke 2004).
  • Kebijakan Nasional Pendidikan (FRN, 2004) bagian 8, sub-bagian 70B yang diuraikan bahwa kualifikasi untuk mengajar minimal guru harus memilki sertifikat profesi Pendidikan Nigeria (NCE)
  • Pendidikan guru harus berperan dalam perubahan metodologi pembelajaran dan kurikulum. Guru harus mendapat pelatihan secara teratur dalam mengajar sesuai profesi mereka, pelatihan untuk mengajar harus dikembangkan sebagai bagian integral dari pendidikan guru yang berkelanjutan.
  • Dimungkinkan ada penyimpangan dalam penerapan peraturan tersebut.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah pengajaran sains terpadu di sekolah menengah negeri dan swasta di Warri, Delta negara, Nigeria. Fokus jurnal ini meneliti penyebab utama buruknya kinerja siswa di sekolah menengah pertama di negara bagian Delta Nigeria.

Pertanyaan Penelitian

  • Apa penyebab buruknya kinerja siswa dalam pembelajaran IPA di sekolah menengah negara bagian Delta?
  • Apa dampak pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPA terpadu?
  • Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan kinerja siswa dalam pembelajaran IPA terpadu serta ilmu-ilmu sosial?

Metodologi

  • Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif survei.
  • Populasi terdiri dari lima sekolah menengah negeri dan lima sekolah menengah swasta di Warri, Delta negara.
  • Digunakan teknik multi stage sampling untuk memilih subyek penelitian.
  • Alat yang digunakan adalah kuesioner terstruktur. Dari 360 eksemplar kuesioner yang diberikan, 300 eksemplar menjawab secara penuh dan dianalisis menggunakan persentase dan uji stanine.

Pengajaran sebagai Profesi

Mengajar sebagai profesi memiliki beberapa bagian berikut menurut Nemine (2008):

  1. Periode pelatihan khusus: misalnya melalui sekolah formal sepert pendidikan sekolah tinggi, Universitas dan lembaga lain yang menjalankan program pendidikan.
  2. Kode etik: Pengajaran memiliki kode etik yang sesuai dengan etika profesi dan perilaku.
  3. Organisasi Profesional: suatu organisasi Pengajaran dengan anggota guru yang profesional dan memiliki kode etik yang sama, misalnya ASUU di Universitas dan Kolese COEASU dalam Pendidikan dan Persatuan Guru Nigeria (NUT).
  4. Pengendalian jumlah guru: pembelajaran seperti profesi lainnya, memiliki kontrol masuk. Sitidaknya memiliki Sertifikat Pendidikan Nigeria untuk menjadi pengajar yang profesional.
  5. Pengajaran sebagai profesi, memiliki otonomi dan kebebasan: memiliki kemampuan untuk memimpin dan meningkatkan kesejahtraan bersama dan perkembangan pendidikan.
  6. Kualifikasi Profesional dan kompetensi mengajar

Apakah yang dimaksud dengan ipa terpadu?

Brown (1977) menjelaskan ipa terpadu memiliki empat karakteristik umum:

  1. Kesatuan semua pengetahuan … bahwa IPA terpadu memiliki pandangan yang holistic yang mempunyai satu dasar pengetahuan dan tak terpisah;
  2. Kesatuan konseptual … terdiri dari berbagai unit konseptual yang membentuk kerangka penyelidikan;
  3. Sebuah proses penyelidikan IPA terpadu … karakteristik ini menekankan pada perbedaan metodologis dan persamaan antar ilmu;
  4. Sebuah studi interdisipliner … bahwa disiplin adalah usaha kolaborasi antara subjek dengan melihat topik atau tema dari sudut pandang berbeda dengan belajar mensintesis dan memilih.

Masalah pendidikan di Nigeria

  1. Sebagian besar guru tidak tahu tentang ‘Integrated Science.
  2. Sebagian besar masalah timbul sebagai akibat dari latar belakang pelatihan guru IPA yang tidak tepat yang tidak cukup memadai untuk mengajar IPA terpadu.
  3. Salah satu masalah pengajaran IPA terpadu di sekolah berasal dari tidak memadainya fasilitas laboratorium.
  4. Peningkatan jumlah siswa yang mendaftar mengakibatkan ukuran kelas menjadi besar.
  5. Pengajar IPA terpadu di Nigeria dipercayakan kepada guru yang mayoritas tidak memenuhi syarat untuk mengajar.

Prospek Sains Terpadu di Nigeria

  1. Nigeria tercatat sebagai negara yang pertama menerapkan ipa terpadu di tingkat sekolah menengah pertama.
  2. Ada desakan dunia untuk menerapkan IPA terpadu di tingkat SMP, dan dilaporkan banyak negara-negara maju telah memasukkan IPA terpadu dalam silabus di tingkat sekolah menengah atas dan pada tingkat tinggi.
  3. Ada tekanan universal bagi negara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di masyarakat.
  4. Tuntutan dari mahasiswa, khususnya mahasiswa non-ipa, untuk memahami peran IPA dalam masyarakat modern, telah mendorong untuk pengkhususan dan pemberian pandangan yang lebih luas tentang ipa terpadu.
  5. Karena tekanan ini, banyak negara Afrika saat ini sedang menjajaki kelayakan mengimplementasikan IPA terpadu di semua tingkat sistem pendidikan.

Faktor lain yang telah membuat IPA terpadu menjadi penting bagi banyak negara untuk mulai memperluas hingga ke tingkat lanjutan adalah:

  1. Perhatian dunia modern sekarang sedang tertuju untuk membelajarkan IPA terpadu bagi semua warga negara.
  2. Ada gerakan di seluruh dunia untuk memperkenalkan interaksi IPA terpadu dan masyarakat ke dalam kelas.
  3. IPA terpadu menjadi syarat mempelejari bidang lain pada pendidikan lanjutan.
  4. Fleksibilitas dalam pelatihan untuk dunia kerja.
  5. Untuk membuat pengembangan kurikulum lebih mudah.
  6. Untuk melakukan evaluasi lebih mudah dan lebih dapat diandalkan.

Hasil Penelitian

Capture

masalah pembelajaran ipa terpadu

( a) Alasan buruknya kinerja siswa dalam ilmu di sekolah menengah atas?

  1. Sembilan puluh tujuh persen (97%) dari responden tidak yakin di mana mendapatkan pekerjaan setelah mereka belajar IPA terpadu.
  2. Sekitar 97% juga mengeluhkan silabus yang terlalu luas.
  3. 70% dari responden mengatakan bahwa bahan instruksional tidak cukup untuk mengajarkan IPA terpadu.

( b ) Apa dampak dari guru IPA terpadu ?

  1. Sembilan puluh tiga persen (93%) dari responden menyatakan bahwa guru IPA terpadu tidak memiliki metodologi pengajaran yang bermuara pada kurangnya guru spesialis di daerah itu.
  2. 80% dari responden mengatakan bahwa tidak ada kerja praktek yang benar karena yang mengarahkan subjek tidak dilatih di daerah itu . Hal ini sesuai dengan Okeke (2004), yang menyatakan bahwa telah terjadi kelangkaan guru dengan bakat yang diperlukan, pendidikan yang memadai, dan keterampilan khusus untuk mengajar yang efektif yang berperan penting dalam pengajaran di kelas.
  3. 71% menyatakan bahwa topik kimia di IPA terpadu yang terlalu sulit.
  4. Sementara 79% dari mereka mengatakan bahwa topik Fisika dalam IPA terpadu terlalu sedikit.
  5. 87% mengatakan bahwa ada terlalu banyak topik biologi dalam IPA terpadu.
  6. 87% dari mereka mengatakan bahwa tidak ada kunjungan lapangan, tidak tamasya.
  7. Sementara 72% mengatakan bahwa terlalu banyak mata pelajaran yang disatukan dalam IPA terpadu.

( c ) Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan kemampuan mahasiswa dalam IPA terpadu ?

  1. 95% dari responden menyarankan penggunaan materi pembelajaran yang sesuai, sementara 91% dari mereka berpendapat bahwa silabus harus dikurangi, sebaiknya tidak berlebihan , meskipun begitu kualitasnya harus dipertahankan untuk guru dan siswa.
  2. 87% dari mereka menyarankan bahwa hanya yang berkualifikasi guru IPA terpadu yang diizinkan untuk menangani subjek, sementara 86% berpendapat bahwa tamasya dan kunjungan lapangan seharusnya ke daerah-daerah di mana mereka dapat melihat hal-hal yang berhubungan dengan apa yang mereka pelajari di kelas.
  3. 85% menyarankan bahwa pembimbing harus berasal dari sekolah yang akan membimbing siswa pada bidang spesialisasi, maka hal ini akan berpengaruh pada kesempatan kerja di masa depan.

Prospek IPA terpadu

  1. Prospek IPA terpadu pada tingkat tinggi di Nigeria, dan di tempat lain. Banyak Sekolah Tinggi Pendidikan dan Universitas sekarang menawarkan IPA Terpadu sebagai kursus.
  2. Bahkan siswa yang tidak mengkhususkan diri pada IPA terpadu pada akhir masa kuliahnya, ia setidaknya dapat mengambil kursus, untuk memiliki pengetahuan dasar tentang IPA.
  3. Beberapa Fakultas Pendidikan di Universitas Nigeria misalnya, Ahmadu Bello University, University of Port Harcourt, Universitas Ibadan dan lain-lain sekarang menawarkan gelar Bachelor of Education (B.Ed.) untuk IPA Terpadu
  4. IPA terpadu memiliki prospek untuk memberikan keterampilan untuk literasi sains.
  5. Nigeria baru-baru ini telah mengadopsi sistem pendidikan 6-3-3-4. Pada sistem pendidikan 6-3-3-4 di Nigeria berorientasi pada IPA terpadu.

Kesimpulan

  1. PengaJaran IPA terpadu memberikan kontribusi terhadap pendidikan umum, menekankan kesatuan dasar ilmu pengetahuan dan mengarah menuju pemahaman tentang pemanfaatan ilmu dalam masyarakat kontemporer. Pemerintah karenanya harus mendorong ilmuwan muda dengan cara simposium, kompetisi sains, dan klub ilmu pengetahuan dan bahkan memberikan beasiswa kepada mereka yang telah mengkhususkan diri mereka di bidang IPA terpadu.
  2. Kursus IPA terpadu menekankan pentingnya observasi, pengujian dan eksperimen yang berproses sains untuk meningkatkan pemahaman tentang lingkungan, kursus juga harus memperkenalkan murid untuk berpikir logis dengan bakat ilmiah.
  3. Dalam kursus IPA terpadu diperlukan menghilangkan beberapa rincian, yang terpenting bahwa isi harus dipilih secara bijaksana. Hal ini harus disusun secara hati-hati melalui kolaborasi antara guru yang berbeda dan spesialis lain.
  4. Tingkat integrasi dan keseimbangan antara integrasi dan koordinasi akan tergantung pada usia siswa, jenis institusi pendidikan dan kondisi setempat. Pada tahap yang lebih tinggi dari pendidikan menengah, kursus tersebut mungkin juga diinginkan oleh siswa yang telah memutuskan untuk tidak mengkhususkan diri dalam IPA terpadu.
  5. Percobaan lanjutan pada pengembangan kurikulum baru tentang IPA terpadu dan produksi bahan ajar yang diperlukan, harus menggambar sumber daya yang sudah tersedia. Hasil percobaan tersebut akan disebarluaskan.

Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *