Kisah Sukses Bisnis Teh Poci -Saat ini, banyak usaha-usaha makanan yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Mereka saling berlomba-lomba untuk menciptakan kreativitas agar jajanan yang dipasarkan banyak diminati oleh pembeli. Sebagai contoh, kota Yogyakarta sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh turis baik domestik maupun asing harus menyiapkan jajanan yang menarik agar dapat dijadikan oleh-oleh.
Selain makanan, minuman juga tidak kalah pentingnya. Di kota Yogyakarta banyak penjual minuman seperti es cendol, es jus, es buah, es teh, dan masih banyak lagi. Namun, biasanya orang mau membeli makanan atau minuman berdasarkan mereknya. Kalau makanan atau minuman sudah terkenal mereknya maka orang akan rela mendatangi tempat yang menyediakan makanan dan minuman itu.
Dari peristiwa tersebut, ada sebuah kisah seorang pengusaha membuat sebuah toko minuman yang diawali dengan membeli nama produk yang sudah terkenal. Kemudian produk itu akan dijual di tempat-tempat strategis seperti di dalam mal, di tempat-tempat wisata, dan di tempat lain di mana biasanya banyak orang yang berjalan melewati tempat itu. Usaha yang akan diceritakan disini adalah toko “Teh Poci”.
Usaha teh poci didirikan oleh Ibu Gunawan pada tahun 2007 di pusat perbelanjaan Ramai Mal. Alasan beliau memilih teh poci ini karena mereknya sudah terkenal dan cara membuat minuman teh poci yang sangat mudah. Beliau membeli alat-alat dari teh poci yang berupa satu buah meja, 3 tempat air teh @10 liter, satu buah mesin press untuk penutup, dan cup seharga Rp.4.000.000,00. Untuk merintis usahanya ini, Ibu Gunawan memiliki dua orang karyawati. Satu karyawati masuk dari jam 10.00 s.d. 16.00 WIB dan satu karyawati masuk dari jam 14.00 s.d. 20.00 WIB serta mereka mendapat libur satu kali dalam seminggu dengan hari yang berbeda.
Kedua karyawati ini hanya bertugas untuk menjual minuman teh poci. Sedangkan yang membuat minuman teh poci yaitu Ibu Gunawan. Cara membuatnya yaitu dua bungkus teh poci kecil direbus dalam tiga liter air dan ditambah gula pasir sebanyak 1,1 kg selama 15 menit. Setelah itu ditambah dengan air putih dingin sebanyak tujuh liter. 10 liter air teh yang sudah jadi, dapat menjadi 33 cup. Jika customer menginginkan rasa vanila maka air tehnya tidak ditambah apa-apa karena tehnya rasa vanila, customer yang ingin rasa lemon, maka tehnya ditambah dengan jeruk nipis satu buah, sedangkan customer yang menginginkan rasa milk maka ditambah dengan susu cair.
Setiap harinya, karyawati harus mampu menjual minuman teh poci minimal 50 cup. Jika penjualannya sepi, maka hanya membutuhkan 20 liter air teh dan 2 s.d. 3 bungkus es batu dengan harga Rp.5.000/bungkus, namun jika penjualannya sedang ramai bisa mencapai 100 liter.
Minuman teh poci yang paling banyak diminati adalah rasa vanila karena harganya yang paling ekonomis yaitu Rp. 3000,00, sedangkan untuk rasa lemon harganya Rp. 3.500,00 dan rasa milk harganya Rp.4.000,00. Pendapatan yang didapat setiap hari rata-rata Rp.500.000,00 dan kalau lagi ramai pendapatannya bisa mencapai Rp. 1.000.000,00.
Selama menjual minuman teh poci yang berjalan 4 tahun ini, kendala yang dihadapi pada mesin press untuk penutup cup nya. Kadang plastik yang untuk menutup cup nya putus sehingga tidak dapat menutup semua bagian mulut cup. selain itu, jika kondisi hujan maka penghasilan juga berkurang karena jarang yang membeli minum.
Agar penjualan minuman teh poci ini tetap diminati oleh pembeli, maka para karyawatinya selalu melayani pembeli dengan baik dan ramah karena pembeli adalah raja. Selain itu, Ibu Gunawan juga selalu menjaga kualitas rasa dari minuman teh poci buatannya. Beliau selalu menggunakan gula murni tanpa pemanis buatan. Jika beliau menggunakan pemanis buatan, maka orang yang meminumnya akan batuk dan sudah trauma untuk membeli minuman teh pocinya.
Dari penjualan teh poci ini, pendapatan yang didapat setiap bulannya rata-rata sebesar Rp.15.000.000,00 dengan laba Rp.9.594.000,00. Dalam menjalankan usaha minuman teh poci ini, analisis SWOT yang didapatkan antara lain:
- Strenght : produk yang dijual sudah memiliki merek yaitu “teh poci”, tempat penjualan yang strategis yaitu di Ramai Mal, harga minuman yang mudah terjangkau, proses pembuatan minuman tidak memerlukan waktu yang lama, terdapat berbagai macam rasa sesuai selera (vanila, lemon, dan milk), bahan baku yang mudah didapat, dan tanpa menggunakan pemanis buatan (100 % gula pasir murni).
- Weakness: plastik yang digunakan untuk menutup mulut cup kadang putus sehingga mesin press tidak dapat bekerja secara optimal (semua mulut cup tidak tertutup rapat) dan dengan adanya musim yang kadang tidak menentu membuat jumlah es yang disediakan terbuang sia-sia karena customer lebih memilih teh poci yang hangat.
- Opportunity: tidak ada pesaing yang menjual minuman dengan produk yang sama.
- Treatment: jika saat musim hujan, maka lebih banyak menyediakan air teh hangat dan mengurangi jumlah pesanan es batu, namun ketika musim kemarau maka lebih banyak menyediakan es batu karena hawanya yang panas membuat orang ingin meminum-minuman yang dingin.
Sekian artikel tentang Kisah Sukses Bisnis Teh Poci yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat. Jangan lupa bagikan ya!
Mau nanya… Kalo 20 liter teh poci yang sudah di campur air..kira” enjadi brp cup besar kecill yaa?? Makasih
Mau nanya, ibu Gunawan itu orang daerah mana ya tepatnya? Sedang butuh narasumber wanita inspiratif untuk tugas berita
Jogja kak, itu jualan di depan pintu Ramai Mall