Kisah Sukses Bisnis Bimbingan Belajar

Kisah Sukses Bisnis Bimbingan Belajar -Dewasa ini, perkembangan usaha bimbingan belajar mulai menjamur di wilayah Jogjakarta dan sekitarnya. sebagai contoh, bimbingan belajar yang sudah memiliki nama besar seperti; Primagama, Neutron, Gama Exacta, dan Galileo. Dengan adanya lembaga bimbingan tersebut, banyak orang terinspirasi untuk mendirikan usaha dalam bidang ini. Oleh karena itu, bermunculan lembaga-lembaga bimbingan belajar baik skala privat atau klasikal.

Berdirinya lembaga-lembaga belajar ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya ialah  kesibukan orang tua dengan pekerjaannya, sehingga mereka membutuhkan tenaga pengajar untuk membimbing anaknya dalam belajar. Dengan demikian orang tua dapat merasa terbantu dan merasa aman untuk memasukkan anaknya dalam bimbingan belajar. Oleh karena itu, prospek usaha dalam hal bimbingan belajar masih terbuka lebar dengan mobilitas orang tua siswa yang kian meningkat.

Kisah Sukses Bisnis Bimbingan Belajar

Paparan diatas menjadi alasan untuk mengetahui potensi usaha bimbingan belajar sebagai objek wawancara dan observasi kewirausahaan. Wawancara dan observasi dilakukan wawancara dan observasi kepada seorang wirausahawati yang bernama Wiwik. di daerah Jalan Jurugsari no.85 km 7,5 Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.

Mbak Wiwik adalah seorang lulusan sarjana dari Universitas Teknik Yogyakarta (UTY) dengan program studi sastra inggris. Setelah lulus dia berkeinginan menjadi wanita karir yang bekerja di kantor, berangkat pagi dan pulang sore. Dalam merealisasikannya dia melamar kerja di berbagai kantor-kantor namun tidak diterima. Sehingga dia mengalami stress.

Mbak wiwik memutuskan untuk mencari pekerjaan selain pekerjaan kantoran. Dia bermaksud mendaftar pada suatu pekerjaan apapun asal diterima. Tempatnya mendaftar kerja itu contohnya ialah menjadi  pramuniaga  di toko-toko  seperti indomart, alfamart, namun pada akhirnya tetap tidak diterima. Alternatif lain yang diambil mbak wiwik ialah mendaftar di wartel yang waktu itu masih booming dan banyak peminatnya, dapat dibilang ini adalah serendah-rendahnya pekerjaan, dan hasilnya tetap nihil dia tidak diterima.

Dia lantas tersentak, seorang lulusan sastra, anak kuliahan, masa tidak diterima dimanapun, waktu terus bergulir dan menghapus rasa stress dan putus asanya, tepat suatu waktu dia membaca koran dan menemukan di kolom iklan, disana tertera ada lowongan sebagai seorang tentor dan tempatnya cukup dekat dengan rumahnya dikala itu, dengan bermodal pinjaman motor dari tetangga ia langsung menuju ke alamat bimbelnya. Disana dia diwawancari dan dia langsung diterima menjadi tentor di lembaga bimbingan tersebut.

Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang telah kami lakukan banyak sekali hal yang kami peroleh. Sebelum mba wiwik memutuskan untuk bekerja menjadi tentor di lembaga bimbingan tersebut, ia sempat mengampu taman bacaanya yang telah berjaya sepeninggalan kakak perempuannya. Akan tetapi hancur dan akhirnya ditutup. Sehingga dia menjadi cemoohan dari para tetangganya dengan mengumpatnya sebagai wanita yang tidak mempunyai keahlian apa-apa dibandingakan dengan almarhumah kakaknya.

Saat itu dia sangat depresi dan merasakan malu yang sangat besar. Dsalam hatinya dia bertanya “apa yang bisa saya lakukan, saya tidak berguna, saya tidak mempunyai keahlian apa-apa, saya tidak bisa berbuat apa-apa”.

Namun, setelah mba Wiwik masuk dan bekerja sebagai tentor di lembaga bimbingan belajar, dia bekerja dengan sangat sungguh-sungguh. Setiap ia datang di lembaga bimbingan tersebut, ia selalu menemui bosnya yang sedang marah-marah kepada para tentornya yang tidak disiplin. Selain menjadi tentor di lembaga bimbingan belajar tersebut, ia juga mendaftar sebagai tentordi 2 lembaga bimbingan belajar lainnya. Akan tetapi, lama-kelamaan mba wiwik tidak mendapat kabar untuk mengelesi (mengajari) anak-anak yang membutuhkan. Hal tersebut spontan membuat mba wiwik yang merupakan wanita tak bisa diam, membuat ia berfikir untuk mencari siswa sendiri.

Berawal dari iseng-iseng mencarinya, ia mendapatkan siswa dan semakin banyak mendapatkan siswa. Sehingga ia mencari bantuan orang sebagai tentor untuk mengajari siswa-siswa yang ia peroleh. Semakin hari semakin berkembang. Sehingga ia memutuskan untuk keluar dari lembaga bimbingannya dan berusaha mendirikan lembaga bimbingannya yang diberi nama star privat.

Nama star  privat diambil dari karena star artinya bintang. Jadi, mba wiwik berharap bahwa lembaga bimbingan privat yang dia dirikan dapat menjadi bintang yang bersinar dan terus berjaya. Dengan modal keras dan pantang menyerahnya, ia dapat mendirikan dan membuat lembaga star privat terus berkembang. Pada kenyataanya hingga saat ini, ia telah mampu memperbaiki rumahnya, membeli mobil, membiayai anaknya dan membantu penghasilan suami serta yang sangat menyenangkan baginya dia mampu mewujudkan impiannya menjadi wanita karier.

Dalam pelaksanaanya dia memanajemen semua urusan dalam lembaga bimbinganya tersebut. Dari mulai mencari siswa dan mencari tentor. Sebelumnya tidak ada yang tahu bahwa dia mendirikan lembaga bimbingan belajar star privat dengan mempunyai banyak siswa dan tentor. Bahkan suami dan orang tuanya juga tidak mengetahuinya. Apalagi tetangga, tidak sedikit yang menyangka-nyangka kalau dia mempunyai pekerjaan yang tidak benar. Karena dia selalu pergi tak sesuai jam, kadang pergi pagi pulang siang, sore pulang malam dan tak menentu. Hal tersebut dikarenakan karena ia ingin menunjukan bahwa ia mampu menjadi berharga dan ia bisa bengun dari mimpi buruknya selama ini. Namun, ia tetap percaya diri dan terus bersemangat mengembangkan lembaga bimbingan belajrnya tersebut yang telah ia rintis dari tahun 2006.

Orang-orang dan keluarganya mengetahui bahwa ia telah menjadi wanita karier dan mendirikan sebuagh lembaga bimbingan privat yaitu setelah dia membuat bander bertuliskan lembaga bimbingan Star Privat di depan rumahnya. Hal itu dia lakukan karena untuk mempermudah tentor mencari alamat rumahnya. Sebab tidak sedikit tentor yang menanyakan kejelasan dalam mencari alamat rumahnya.

Dalam membangun lembaga bimbingan belajarnya, mba wiwik hanya bermodalkan dari mulut ke mulut. Artinya tidak ada brosur atau media lain yang membantunya dalam mengembangkan lembaga belajarnya itu. Pembayaran yang dilakukannya juga berdasarkan kesepakatan antara mba wiwik dengan orang tua anak yang menjadi siswanya. Selanjutnya, ia membayar para tentornya juga berdasarkan kesepakatan apabila tentornya mau dibayar segitu dari uang yang ada maka sepakat jika tidak terjadi kesepakatan, mba wiwik akan mencari tentor yang lainnya yang bersedia dan sepakat.

Disamping itu, dalam manajemen kerja di lembaga bimbingan belajarnya, mba wiwik mempunyai ketegasan keapda para tentornya. Iamembayar para tentornya ketika tentor tersebut sudah dapat mengajar selama 10 kali pertemuan dan apabila tentor tersebut sebelum 10 kali pertemuan melakukan pengunduran diri, maka mba wiwik akan memotong gaji mereka sebesar gaji 2 kali pertemuan. Hal tersebut ia lakukan karena untuk kedisiplinan dan keseriusan para tentornya. Namun tak jarang ia dibuat kesal oleh tentornya, yaitu tentor-tentor yang tidak disiplin.

Tentor yang mengajar tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan, tentor yang mengundurkan diri tanpa adanya pemberitahuan, tentor yang susah dihubungi, tentor yang menghilang tanpa jejak, dan tentor yang plinplan. Hal tersebut secara langsung menjadi hambatan yang besar bagi perkembangan lembaga belajar privatnya. Sementara untuk persaingan di dunia kerja dengan lembaga-lembaga bimbingan belajar lain, ia merasa tidak ada persaingan karena dalm mendirikan lembaga bimbingan belajarnya, ia bermodalkan kejujuran, kesetiaan dan kepercayaan. Dan ia juga sangat yakin kalau lembaga bimbingan belajarnya akan mampu terus berkembang dan tidak akan mungkin kekurangan siswa dan tentor.

Dari hasil wawancara dan observasi  dapat diambil kesimpulan:

  1. Mba wiwik adalah seorang wirausahawati yang mendirikan sebuah lembaga bimbingan belajar bernama star privat. Ia merupakan lulusan sarjana dari UTY dengan pendidikan sastra inggris
  2. Struktur organisasi yang dilakukan oleh mba wiwik sangatlah sederhana. Ia hanya bermodal dari mulut ke mulut. Mba wiwik mencari tentor untuk mengajar siswa dan apabila ada siswa lagi maka mba wiwik akan meminta tentornya untuk mecarikan tentor lain yang bersedia menjadi tentor siswanya. Seperti itu selanjutnya.
  3. Analisis SWOT dari lembaga bimbingan belajar ini adalah

Strenght (kekuatan)

  1. Tidak mengenal situasi dan kondisi.
  2. Mbak Wiwik memiliki banyak teman dan relasi mahasiswa sehingga memudahkan dalam merekrut tentor.
  3. Lingkungan sekitar rumah banyak sekali pasar potensial dimana ibu dari anak-anak di lingkungan itu merupakan teman dari Mbak Wiwik.
  4. Mobilitas orangtua di lingkungan jakal sangat tinggi sehingga tidak memiliki waktu untuk mengajari anaknya.

Weakness (Kelemahan)

  1. Nama belum terkenal
  2. Tidak ada struktur organisasi
  3. Tidak ada perjajian kerjasama antara pengusaha dengan karyawan
  4. Banyak pesaing di daerahnya.

Opportunity (Kesempatan)

  1. banyaknya siswa di lingkungan Jalan Kaliurang.
  2. Mobilitas orangtua di lingkungan jakal sangat tinggi sehingga tidak memiliki waktu untuk mengajari anaknya

Treatment (Solusi)

  1. Membuat banner di depan rumah, yang diberi nama star privte.
  2. Memperluas jaringan dengan cara berkenalan dengan mahasiswa melalui temannya.
  3. menyediakan tentor jenjang yakni: TK, SD, SMP, dan SMA
  4. Cara menejemen usaha yang dilakukan mba wiwik dalam mendirikan dan mengembangkan lembaga privatnya ialah dia bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dari yang lain. Tidak suaminya ataupun orang tuanya.
  5. Cara membangun usaha yang baik menurut mba wiwik adalah
  6. Mandiri, artinya dalam membangun sebuah usaha harus mampu berjalan sediri. Jadi sebelum usaha yang kita dirikan berhasil, kita tidak mengembor-gemborkan usaha yang kita dirikan tersebut.
  7. Dalam memulai mendirikan usaha, sebaiknya kerja sendiri karena akan mempermudah dalam pengerjaanya
  8. Apabila karyawan kita atau partner kerja kita melakukan kesalahan, jang takut untuk menegurnya
  9. Bicara apa adanya, dalam hal ini untuk mebangun suatu usaha harus membangun kepercayaan dalam kelompok kerja. Jadi harus saling berkata jujur dan apa adanya
  10. Tidak sombong, artinya dalam suatu usaha yang dilakukan kesombongan tidak akan ada artinya bahkan akan membuat kehancuran dari usaha yang didirikan tersebut. Karena yang dibutuhkan dalam usaha bersama adalah kerjasama.
  11. Tidak besar pasak daripada tiang. Maksud dari perkataan itu adalah bahwa dalam proses usahanya kita tidak boleh mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan yang diperlukan melebihi dari pwnghasilan yang diperoleh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *