Kandungan Klorofil Sebagai Indikator Cekaman Kekeringan Tanaman Jahe

Kandungan klorofil sebagai indikator cekaman kekeringan tanaman jahe – unityofscience.org – Jurnal yang akan dibahas kali ini berjudul “Biomassa dan Kandungan Klorofil Total Daun Jahe (Zingiber officinale L.) yang Mengalami Cekaman Kekeringan

Jurnal ini ditulis oleh Nio Song Ai, mahasiswa Program Studi Biologi Universitas Samratulangi Manado. Penelitian menceritakan tentang pengaruh cekaman kekeringan terhadap biomassa dan kandungan klorofil total pada jahe (Zingiber officinale L.).

Latar belakang dilakukan penelitian adalah kekeringan mempengaruhi reaksi-reaksi biokimia fotosintesis, sehingga laju fotosintesis menurun. Salah satu aspek fotosintesis yang sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan, termasuk cekaman tingkat ringan, ialah biosintesis klorofil (Fitter dan Hay, 1994). Selain itu, Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan hasil produksi telah dilakukan pada berbagai tanaman, tetapi penelitian sejenis pada tanaman obat masih kurang dilakukan. serta untuk lebih memperkaya wawasan tentang respons tanaman obat terhadap kekeringan, penelitian ini mengevaluasi biomassa dan kandungan klorofil total daun jahe yang mengalami kekeringan.

Kandungan Klorofil Sebagai Indikator Cekaman Kekeringan Tanaman Jahe

Metode penelitian yang dilakukan antara lain; pertunasan rimpang jahe, pemeliharaan tanaman, pemberian cekaman kekeringan dan pengambilan sampel daun untuk dianalisis biomassa dan kandungan klorofil totalnya. Analisis kandungan klorofil dilakukan dengan spektrofometer. Hasil dan pembahasan berisi hasil dari penelitian yaitu pertambahan biomassa daun pada tanaman kontrol 54% lebih besar daripada tanaman yang mengalami kekeringan berdasarkan uji t 5% yang ditunjukkan oleh nilai t hitung (5,787) yang lebih besar daripada nilai t tabel 0,05 (4,303). Kemudian kandungan klorofil total daun menurun 8% akibat kekeringan pada tanaman jahe selama 7 hari, sedangkan kandungan klorofil total daun pada tanaman kontrol meningkat 9% dari hari ke-0 sampai hari ke-7.

Salah satu aspek fotosintesis yang sangat sensitif terhadap cekaman kekeringan adalah biosintesis klorofil dan pembentukan protoklorofil terhambat pada PA sedikit di bawah 0 atm (Salisbury dan Ross, 1992). Dengan demikian kandungan klorofil total daun dapat dipakai sebagai indikator terjadinya cekaman kekeringan pada jahe seperti pada beberapa kultivar kentang (van der Mescht et al., 1999) dan pada padi IR 64 (Nio, 2010).

Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu;1. Pertambahan biomassa daun pada tanaman jahe kontrol lebih besar daripada tanaman jahe yang mengalami kekeringan selama 7 hari.  2. Cekaman kekeringan selama 7 hari menurunkan kandungan klorofil total daun  jahe.

Sekian review jurnal mengenai Kandungan klorofil sebagai indikator cekaman kekeringan tanaman jahe. Semoga bermanfaat dan jangan lupa bagikan ya 🙂